Final nasional Hackathon Merdeka 2.0 lahirkan aplikasi solusi

Final nasional Hackathon Merdeka 2.0 lahirkan aplikasi solusi
Direktur Utama Telkom Alex. J. Sinaga (tengah) memperhatikan aplikasi dari finalis Hackathon didampingi Direktur Enterprise and Business Service Muhammad Awaluddin (kiri) dan Deputy EGM Divisi Digital Service Ery Puntha dalam acara Grand Final Hackathon di Menara Multi Media Jakarta, Minggu (15/11).
Jakarta (Teclovers) - Grand final Hackathon Merdeka 2.0 digelar di Jakarta Digital Valley (JakDiva), Minggu 15 November 2015. 

1.700 peserta dari 28 kota melahirkan 70 aplikasi finalis yang mengikuti  proses penjurian pada grand final. 

Konsep penjurian final digabungkan dengan konsep pameran, sehingga masyarakat public juga terbuka untuk menyaksikan presentasi solusi-solusi yang sudah disiapkan oleh para finalis. 

Tema umum aplikasi adalah mengenai masalah data kependudukan, solusi-solusi dari perwakilan pemenang antara lain tentang masalah perizinan, pendidikan, tenaga kerja, keamanan, bencana alam, kriminalitas dan layananmasyarakat. 

Hackathon Merdeka 2.0 merupakan kerjasama antara komunitas Teknologi Informasi (TI) Code4Nation dengan PT Telkom Indonesia (Telkom).

Metode pengumpulan data dari hackathon ini berbeda dari pengumpulan data yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu menggunakan metode crowdsourcing (pengumpulan data berbasis massa).

Dari hasil penjurian pada grand final ini, diputuskan empat pemenang. Yaitukategori kependudukan adalah Kentongan; Kesehatan : Mobile Posyandu; Keamanan/Kepolisian (Juara Bersama) : Ayo Jaga dan Lapori. 

Dukungan Telkom yang menyediakan fasilitas serta infrastruktur di berbagai Digital Valley, Digital Lounge, Broadband Learning Center dan juga kantor-kantor Telkom yang tersebar diseluruh kota di Indonesia, acara Hackathon Merdeka 2.0 telah sukses diselenggarakan 28 kota, yaitu Bandung, Toba, Medan, Pekanbaru, Palembang, Belitung, Tangerang, Depok, Bogor, Bandung, Priangan Timur, Cirebon, Banyumas, Wonosobo, Semarang, Jogja, Surabaya, Malang, Pontianak, Balikpapan, Makassar, Mamuju, Manado, Denpasar, Sumbawa, Ambon, Jayapura, Sydney.

Pengembangan bisnis digital dilakukan melalui pembinaan para pengusaha muda digital  (startups) melalui pola inkubasi dan akselerasi. Pengembangan inovasi digital dilakukan di berbagai Digital Valley di Indonesia, salah satunya Jakarta Digital Valley (Jakdiva).

Bertempat di Jakdiva, Menara Multimedia, kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat ini secara rutin dilakukan sharing berbagai komunitas digital, yang mengkaji informasi terbaru, inspirasi, dan best practice. 

Sebagai salah satu bentuk akselerasi bisnis, di Jakdiva ini juga dilakukan mentoring dan berbagai pelatihan serta coaching.

Koherensi pengembangan produk dilakukan dengan mengoptimalkan berbagai platform yang tersedia di Telkom Group untuk meningkatkan efisiensi dan kapabilitas produk.

Misalnya dengan memanfaatkan fasilitas cloud, analitika big data, berbagai metode pembayaran, serta pengelolaan customer.

Untuk memilih startup unggulan yang akan di inkubasi dan akselerasi, tahun ini ini telah diselenggarakan Program Indigo. 

Dari program ini, diperoleh sejumlah startup potensi bisnis digital, diantaranya telah mulai diinkubasi dan diakselerasi secara intensif di bebagai Digital Valley milik Telkom di seluruh Indonesia. 

Program inkubasi dan akselerasi bisnis ini dilaksanakan dalam bentuk partnership dengan pola Quadhelix, yang melibatkan kalangan akademis, bisnis, komunitas, dan pemerintahan.

Untuk ini Telkom telah bekerjasama dengan berbagai Universitas, Badan Ekonomi Kreatif, Kemenkominfo, berbagai kementerian lain, pemerintah provinsi dan kota serta komunitas digital, antara lain MIKTI, Startup Lokal, Founder Institute, Techinasia, Internet Marketing Association, Code4Nation, dan Relawan TIK.
 

COPYRIGHT © Teclovers.com 2015

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Cancel reply

Recommended

Latest Posts

Tips & Trik

Berita

Tag Terpopuler