Jakarta (Teclovers) - Organisasi pembela hak-hak keamanan komunikasi, Access Now, bersama Yayasan Wickr pada 2 Maret lalu mendaftarkan amicus brief (permintaan pertimbangan) ke pengadilan untuk membela Apple dan hak asasi manusia terkait putusan yang membolehkan FBI mengakses data pengguna iPhone.
Melalui penasihat hukumnya dari Zeitgeist Law PC, Marcia Hofmann, kedua organisasi itu melayangkan amicus brief ke pengadilan Distrik Tengah Kalifornia.
Intinya, amicus itu menjelaskan bagaimana argumen pemerintah, jika berhasil, akan melemahkan enkripsi dan melanggar hak-hak asasi pengguna (smartphone atau perangkat komunikasi lainnya) baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia.
"Satu kerugian untuk Apple dalam hal ini merupakan kerugian bagi hak asasi manusia di seluruh dunia," kata Amie Stepanovich, manager kebijakan di Access Now.
Menurut Stepanovich, enkripsi adalah vital untuk keamanan aktivitas, jurnalis (wartawan), dan seluruh pengguna lainnya di seluruh dunia, melindungi informasi paling personal mereka dari yang dikompromikan dan digunakan untuk melawan mereka.
"Dalam kasus yang paling ekstrem, kekuatan enkripsi sebenarnya adalah masalah hidup dan mati," tegasnya dalam pernyataan resmi Access Now yang dipublikasikan pada hari pendaftaran amicus.
"Kasus ini akhirnya tentang apakah lembaga yang paling kuat bisa dan akan menghormati langkah-langkah keamanan penting untuk hak asasi manusia kami," kata Drew Mitnick, penasihat kebijakan untuk Access Now.
"Access Now telah melihat risiko pribadi untuk mereka yang tidak mampu mengamankan dirinya sendiri, dan kami akan terus menekan demi enkripsi yang kuat."
Dalam kasus ini, FBI melalui pengadilan telah meminta Apple untuk membuka enkripsi iPhone, khususnya yang digunakan oleh salah seorang tersangka dalam serangan teroris San Bernadino.
FBI awalnya mengklaim bahwa kasus ini hanya menyangkut beberapa ponsel tertentu, namun mengingat beberapa kasus lain juga mencuat, serta pernyataan agen penegak hukum di New York dan Kalifornia, jelas bahwa pemerintah sedang mencari preseden untuk mengubah permainan.
Jika FBI berhasil dan pada akhirnya diizinkan untuk mengakses data pribadi pengguna iPhone, dalam hal ini terkait kasus Bernadino, banyak kalangan khawatir itu akan menjadi preseden buruk bagi kasus lain, tidak hanya di Amerika Serikat tapi juga di belahan dunia lain.
Nico Sell, Ketua Wickr Foundation, mengatakan ketika Web adalah ekosistem global maka segala sesuatu yang diputuskan pengadilan terkait hal itu akan membawa konsekuensi internasional, terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti warga di negara otoriter atau rezim penindas.
Melalui penasihat hukumnya dari Zeitgeist Law PC, Marcia Hofmann, kedua organisasi itu melayangkan amicus brief ke pengadilan Distrik Tengah Kalifornia.
Intinya, amicus itu menjelaskan bagaimana argumen pemerintah, jika berhasil, akan melemahkan enkripsi dan melanggar hak-hak asasi pengguna (smartphone atau perangkat komunikasi lainnya) baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia.
"Satu kerugian untuk Apple dalam hal ini merupakan kerugian bagi hak asasi manusia di seluruh dunia," kata Amie Stepanovich, manager kebijakan di Access Now.
Menurut Stepanovich, enkripsi adalah vital untuk keamanan aktivitas, jurnalis (wartawan), dan seluruh pengguna lainnya di seluruh dunia, melindungi informasi paling personal mereka dari yang dikompromikan dan digunakan untuk melawan mereka.
"Dalam kasus yang paling ekstrem, kekuatan enkripsi sebenarnya adalah masalah hidup dan mati," tegasnya dalam pernyataan resmi Access Now yang dipublikasikan pada hari pendaftaran amicus.
"Kasus ini akhirnya tentang apakah lembaga yang paling kuat bisa dan akan menghormati langkah-langkah keamanan penting untuk hak asasi manusia kami," kata Drew Mitnick, penasihat kebijakan untuk Access Now.
"Access Now telah melihat risiko pribadi untuk mereka yang tidak mampu mengamankan dirinya sendiri, dan kami akan terus menekan demi enkripsi yang kuat."
Dalam kasus ini, FBI melalui pengadilan telah meminta Apple untuk membuka enkripsi iPhone, khususnya yang digunakan oleh salah seorang tersangka dalam serangan teroris San Bernadino.
FBI awalnya mengklaim bahwa kasus ini hanya menyangkut beberapa ponsel tertentu, namun mengingat beberapa kasus lain juga mencuat, serta pernyataan agen penegak hukum di New York dan Kalifornia, jelas bahwa pemerintah sedang mencari preseden untuk mengubah permainan.
Jika FBI berhasil dan pada akhirnya diizinkan untuk mengakses data pribadi pengguna iPhone, dalam hal ini terkait kasus Bernadino, banyak kalangan khawatir itu akan menjadi preseden buruk bagi kasus lain, tidak hanya di Amerika Serikat tapi juga di belahan dunia lain.
Nico Sell, Ketua Wickr Foundation, mengatakan ketika Web adalah ekosistem global maka segala sesuatu yang diputuskan pengadilan terkait hal itu akan membawa konsekuensi internasional, terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti warga di negara otoriter atau rezim penindas.
COPYRIGHT © Teclovers.com 2016