Perdagangan narkoba tetap subur di Deep Web

Perdagangan narkoba tetap subur di Deep Web
Deep Web dalam angka
Jakarta (TecLovers) - Aktivitas-aktivitas ilegal tetap subur dan terus berlangsung di dunia maya yang susah dideteksi, Deep Web, di mana para penjual narkotika dan obat-obat terlarang berbisnis dan berlindung di kegelapan darknets.

Para ahli di perusahaan keamanan komputer Trend Micro yang menganalisa aktivitas di sisi lain Web itu menemukan bahwa obat-obatan terlarang seperti ganja menjadi barang terlaris dalam perdagangan di ranah gelap tersebut, disusul produk-produk farmasi, seperti Ritalin dan Xanax, obat-obatan terlarang kelas atas, juga kemudian games bajakan.

Deep Web, menurut Trend Micro dalam siaran persnya baru-baru ini, sering dipahami sebagi sisi gelap Web yang tidak terjamah, serta membutuhkan kepiawaian tertentu untuk mencapainya.

"Meskipun beberapa asusmi mengenai Deep Web ini tidak sepenuhnya salah, namun hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari pemahaman mengenai Deep Web seutuhnya."

Banyak orang ingin menggunakannya maupun menyalahgunakannya. Di satu sisi, bagi orang-orang yang ingin membentengi komunikasi mereka dari pantauan pemerintah, mereka bisa berlindung di kegelapan darknets.

Whistleblowers, seperti Edward Snowden contohnya, tetap dapat menyebarkan informasi-informasi terselubung secara besar-besaran kepada media tanpa meninggalkan jejak sama sekali.

Seringkali, Deep Web juga digunakan oleh kalangan pergerakan untuk dapat terus berbagi informasi mengenai kondisi dan situasi negara mereka, namun berusaha untuk tetap terhindar dari tekanan dan ancaman dari rezim yang sedang berkuasa.

Para ahli Trend Micro yang tergabung dalam FTR melakukan penyelidikan hingga ke relung-relung rabbit hole guna menggali lebih informasi dalam lagi mengenai aktivitas-aktivitas illegal serta layanan apa saja yang disuguhkan di ranah Deep Web.

Dalam aksinya, para ahli Trend Micro tersebut didukung oleh sistem yang diciptakan oleh Trend Micro, yakni Deep Web Analyzer (DeWa).

DeWa sendiri mampu menghimpun seluruh URL yang terhubung ke Deep Web, termasuk situs-situs terselubung TOR dan I2P, serta pengidentifikasi sumber Freenet. Mereka berupaya untuk mengekstrak seluruh informasi relevan terkait, seperti konten halaman, tautan, alamat email, HTTP headers, dan lain sebagainya.

Sejauh ini, DeWa dilaporkan telah berhasil menelisik hingga 38 juta kejadian dengan akun terafiliasi pada 576.000 URL, dengan 244.000 diantaranya mengandung konten HTML aktual.

Selain transaksi ilegal, Deep Web juga dijadikan sebagai sarang untuk layanan pencucian uang dan Bitcoin. Bitcoin menawarkan tingkat anonimitas sedemikian rupa kepada pengguna, asalkan mereka tidak mengaitkan kode dompet Bitcoin mereka ke identitas mereka yang sesungguhnya.

Meskipun demikian, transaksi-transaksi Bitcoin bersifat publik yang artinya bahwa penyelidikpun masih mungkin untuk mengendus mereka.

Beragam layanan yang menawarkan migrasi Bitcoins melalui sebuah jaringan via transaksi mikro mulai menjamur di Deep Web. Dengan mengalokasikan biaya penanganan dengan sejumlah nilai Bitcoin tertentu, pelanggan bisa memperoleh uang dengan jumlah setara, plus bonus lantaran transaksi mereka sulit diendus.

COPYRIGHT © Teclovers.com 2015

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Cancel reply

Recommended

Latest Posts

Review

Berita

Tag Terpopuler